Kumpulan Cerita Sex 2018 - Saat ini saya tinggal kost di salah satu apartemen di Singapore dan
rumah kost itu dikelola oleh seorang ibu yang tentunya belum pernah
menikah dan saya sendiri tidak mengerti mengapa dia berbuat demikian.
Saya pernah sekali menanyakan alasan mengapa dia masih single dan dia
menjawab bahwa dia sibuk sekali dalam bisnisnya sehigga tidak berpikir
untuk memiliki keluarga. Kadang-kadang saya pernah iseng-iseng apakah
yang dia lakukan jika dia sedang menginginkan seks dan saya sangat
terkejut dikala dia menjelaskan bahwa dia sangat senang sekali
bermasturbasi di kamar mandi apalagi di rumah pribadinya (dia tidak
tinggal dengan saya), dia hanya tinggal dengan ibunya yang sudah sangat
tua dan buta serta pembantunya yang masih berusia 15 tahun dan berasal
dari Indonesia juga.
Suatu hari saya menjawab telepon genggam saya
karena saya sedang ditelepon seseorang dan saya mengira bahwa itu
berasal dari orang tua saya yang berada di Jakarta tetapi berhubung
nomor telepon asing yang tercetak di layar HP membuat saya sadar bahwa
orang tersebut juga berada di Singapore. Ternyata, itu adalah ibu kost
saya yang menelpon saya untuk mengomel-ngomel dengan alasan tagihan
listrik dan airnya naik drastis sehingga saya menjadi merasa bersalah.
Saya memutuskan pergi ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempat tinggal
saya untuk diskusi mengenai jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Setelah menggunakan MRT dan bis, akhirnya sampailah di
sebuah rumah yang sangat mewah. Saya akhirnya masuk ke rumah besar itu
dan saya dipersilakan duduk dan ibu kost yang bernama Helen itu menyuruh
pembantunya yang bernama Sutini untuk membuat orange juice untukku. Tak
beberapa lama kemudian, dia memberikan saya beberapa lembar kertas yang
berisi tagihan listrik dan airnya dan dia kembali sedih ketika melihat
jumlah tagihan tersebut. Saya juga tidak tahu apakah saya sedang sadar
ataupun tidak, saya langsung memeluk Tante Helen yang sudah saya anggap
sebagai tante saya sendiri dan secara refleks, saya mulai mengelus-elus
rambut pendeknya. Rupanya tindakan tidak sadar saya membuat respon yang
saya tidak saya duga sama sekali. Dia mencium bibir saya dengan mesra
dan mengajak saya pergi ke ruangan tidurnya yang tidak jauh dari tempat
kami berciuman barusan.
Setelah saya sudah berada di dalam
kamarnya, dia langsung menyerang saya dan menciumi saya. Dia akhirnya
bercerita mengapa dia begitu terangsang pada saya. Sesudah dia
meneleponku beberapa menit yang lalu, sebenarnya dia sedang masturbasi
dan kedatangan saya menganggunya sehingga dia menghukum saya untuk
memuaskannya. Saya sangat senang sekali sehingga tanpa menghilangkan
kesempatan seumur hidup, apalagi saya belum pernah bercinta dengan
wanita setengah baya. Saya langsung membuka seluruh busananya berhubung
hawa nafsu saya sudah berada di ubun-ubun, apalagi sebelum saya ke
rumahnya, saya melihat cewek cewek seksi di MRT dan bis yang
membangkitkan gairah seksual saya.
Setelah dia telanjang bulat,
saya langsung mengulum payudaranya dengan penuh nafsu sementara tangan
saya menggerayangi daerah sekitar liang kenikmatannya sehingga makin
lama liang itu makin basah dan suara mendesahnya semakin keras. Sambil
menyebut namaku dan mengelus-elus rambutku, dia membuka mulutnya dan
seakan-akan dia menikmati sekali permainan jari-jariku di dalam liang
senggamanya. “Joee, you are so great”, katanya di dalam desahan yang
membuat saya menjadi semakin terangsang.
Setelah saya mengulum
payudaranya, saya mulai mendekati liang senggamanya dan dengan gilanya,
saya mulai menjilati cairan wanita di sekitar kelaminnya sehingga dia
mendesah-desah tidak karuan. Sambil terus menekan kepala saya sehingga
kepala saya menjadi tenggelam di dalam selangkangannya sehingga saya
menjadi kesulitan bernafas untuk sementara waktu, dia terus mengucapkan
kata-kata vulgar yang membuat saya semakin terangsang.
Akhirnya
permainan oral kami hentikan dan saya mulai menyiapkan kejantanan saya
yang sudah tegak menantang dan tanpa aba-aba dari siapapun, saya
langsung menancapkan batang kemaluan saya ke dalam liang sorganya yang
sudah basah dengan cairan kewanitaannya. “Bless..” masuknya kejantananku
membuat dia menjadi mendesah dan saya sungguh kaget karena liangnya
mengeluarkan darah perawannya dan di dalam hati, saya sungguh tidak
percaya bahwa wanita berusia 37 tahun masih perawan. Saya kemudian
menggenjot tubuhnya sehingga dia makin hot saja berteriak dan mendesah
dan sesekali dia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan karena
menerima hujaman senjataku yang tentunya sangat dia idam-idamkan.
Dengan
ganasnya, dia menarik saya yang masih meliuk-liuk karena saya sendiri
sedang merasakan kenikmatan bersenggama dengan wanita berusia 37 tahun.
Dia langsung menciumi bibir saya dengan ganasnya dan memeluk saya dan
tak lama kemudian, dia bergetar hebat karena ternyata dia sudah mencapai
klimaksnya yang maha dahsyat karena dia bergetar hebat selama dua menit
sehingga batang kemaluan saya menjadi sangat nikmat dan seperti
dipijit-pijit oleh sesuatu yang maha enak. Klimaksnya dia membuat
tubuhnya lelah tetapi bagaimana dengan saya? Saya berpikir bahwa ini
cewek pasti egois sekali sehingga tidak ada laki-laki yang mengawininya.
Akhirnya saya mencari pelampiasan sendiri. Sambil melihat liang
kewanitaannya yang dipenuhi oleh cairan nikmatnya, saya mengocok batang
kemaluan saya sendiri untuk mencapai target kepuasan.
Disaat saya
sedang masturbasi, tiba-tiba masuklah Sutini ke dalam kamarnya dan dia
sungguh kaget ketika melihat nyonyanya dalam keadaan tertidur dengan
tubuh telanjang bulat. Melihat itu, dia merasa malu dan ia ingin keluar
kamar dan dengan penuh kecepatan, saya langsung menutup pintu kamar
sehingga dia tidak bisa keluar dan dia berkata kepadaku, “Tuan, apa yang
Tuan lakukan kepada saya.. jangan, Tuan..” Saya tidak peduli dengan apa
yang dia teriakkan. Saya langsung menyerbunya sehingga akhirnya kami
sama-sama terjatuh ke ranjang yang tidak jauh dari pintu. Saya
menciumnya dan kata-kata jangannya telah berubah menjadi kata-kata
memohon karena dia menceritakan bahwa dia mengintip segala aktifitas
yang sedang kami lakukan tadi sehingga dia ingin sekali menikmati batang
kemaluan saya. Tanpa disuruh, dia langsung mendekati batang kemaluan
saya yang masih tegang dan dia langsung menjilatinya dengan penuh nafsu
sementara saya dengan nafsunya memasukkan jari-jari saya ke dalam celana
pendeknya dan memainkan jari-jari saya di sekitar kelaminnya sehingga
dia semakin mendesah-desah seperti cacing yang kepanasan.
Nampaknya
permainan ini disaksikan kembali oleh Tante Helen dan dia kemudian
memanggil kami berdua dengan penuh amarah. Mendengar teriakan nyonyanya,
Sutini menjadi sangat malu dan langsung berdiri dan menundukkan
kepalanya. Melihat Sutini ketakutan, Tante Helen langsung mendekati
Sutini dan langsung menciumnya dan dibalas oleh Sutini dengan penuh
birahi. Kemudian, Tante Helen menyuruh saya berbaring dan selanjutnya
dia menyuruh Sutini untuk duduk di atas tubuh saya. Sutini makin tidak
mengerti apa yang akan terjadi tetapi dia tetap saja menuruti perintah
nyonyanya. Dia duduk di atas tubuh saya dan Tante Helen menyuruh saya
untuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam liang kelamin
pembantunya. Saya menurutinya dengan penuh kesenangan, saya langsung
kembali menancapkan batang kemaluan saya sehingga membuat Sutini menjadi
kesakitan tetapi Tante Helen menyuruhnya untuk ditahan. Sutini menuruti
perintah nyonyanya dan sekarang dia dengan refleks menggoyang-goyangka n
tubuhnya sehingga kami berdua menjadi terhanyut dalam kenikmatan tiada
tara itu.
Tante Helen hanya tersenyum melihat saya menyetubuhi
pembantunya yang sangat montok dan dia sekarang mulai mendekati Sutini
dan menyuruh Sutini untuk menjilati liang kewanitaannya yang berada di
depan dirinya. Dengan gilanya, dia menjilati liang kewanitaan Tante
Helen sehingga Tante Helen kembali mendesah dengan gilanya.
Melihat
adegan yang begitu erotis tersebut, saya menjadi sangat terangsang dan
mempercepat gerakan saya sehingga sepertinya batang kemaluan saya yang
berada di dalam liang kewanitaan Sutini sedang mengaduk-aduk liangnya
dan menyodok-nyodok rahimnya. Kami menjadi terhanyut oleh adegan yang
sedang kami nikmati bersama dan hal itu berlangsung selama 15 menit
karena tak lama kemudian, Tante Helen berteriak dengan penuh gila karena
dia merasakan kenikmatan kedua disaat liang kewanitaannya dijilati oleh
lidah kecil Sutini sementara Sutini disaat yang bersamaan dengan
klimaksnya Tante Helen juga bergetar hebat karena dia sedang mengalami
puncak kenikmatan yang baru saja dia rasakan dan tentunya ini merupakan
pengalaman pertamanya karena batang kemaluan saya dialiri oleh cairan
kewanitaannya dan darah perawannya. Saya melihat Sutini nampaknya lelah
sekali setelah merasakan kenikmatan maha dahsyat itu tetapi saya tidak
mengijinkan untuk menghentikan permainannya karena saya masih belum
klimaks.
Saya kemudian menyuruh Sutini untuk gantian berbaring
menggantikan posisi saya dan ketika dia sudah berbaring, saya langsung
menancapkan batang kemaluan saya ke dalam liang kenikmatannya dan
diiringi oleh teriakan yang bercampur dengan desahan. Saya terus
menggenjot tubuhnya selama sepuluh menit dan saya merasakan bahwa saya
ingin mengeluarkan kenikmatan saya. Saya berkata kepadanya bahwa cairan
laki-laki sangat nikmat jika menyemprot ke dalam liang kewanitaannya
sehingga dia memohon pada saya untuk menyemprotkan cairan laki-laki saya
ke dalam liang senggamanya. “Ouchh.. ahh..” aku berteriak dengan penuh
kenikmatan dan bergetar selama tiga menit dan disaat yang bersamaan,
saya melihat Sutini sepertinya merasakan kenikmatan kedua dan kami
rupanya klimaks secara bersamaan.
Akhirnya saya roboh karena
kecapaian dan saya memeluk kedua wanita itu dan sebelumnya memberikan
ciuman kepada mereka dengan mesranya. Setelah kejadian itu, Tante Helen
kemudian berkata kepada saya, “Next time if you make abuse of my
electricity or water, I am gonna punish you with this way..” katanya
dengan manja. Di dalam pikiran saya, jika hukumannya begitu nikmat, lain
kali saya akan menyalakan listrik 24 jam saja kali ya supaya dia bisa
menyetubuhi saya 24 jam, pikirku dengan senyum kepadanya. Disaat dia
menjelaskan hukumannya kepadaku, Sutini mohon diri untuk meneruskan
pekerjaanya di dapur dan sebelum dia keluar, saya mencium pipinya dengan
mesra sebagai tanda terima kasih.
Setelah saya menciumnya, saya
berkata kepada Tante Helen bagaimana jika Sutini hamil karena sperma
saya yang masuk ke dalam tubuhnya dan dia dengan senangnya menjawab,
“I’ll take care of her, honey.. do you know that I am expecting child”
mendengar pernyataan itu, leganya hatiku dan aku meninggalkan rumahnya
dengan penuh kepuasan.
Home
»
15thn
»
Bercinta
»
Dan
»
Dengan
»
Kumpulan Cerita Sex
»
Masih
»
Pembantunya
»
Tante
»
Yang
» Kumpulan Cerita Sex Bercinta Dengan Tante Dan Pembantunya Yang Masih 15thn
Sunday, August 12, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.