Kumpulan Cerita Sex 2018 - Saat liburan kuliah aku berjalan jalan dengan temanku Adel di Mall,
setelah berjalan jalan di store jeans aku behenti sejenak dengan melihat
sisi kanan ku sepertinya aku pernah mengenal dia, lama kau amati dia
ternyata aku kenal dia bernama Friska.
Saya pun hanya bisa berpura-pura lupa saja saat kami berpapasan. Perlu
saya ceritakan kilas balik disini bahwa Friska adalah cewek yang paling
ngetop di SMA saya di Bandung dulu. Saat masih kelas 2, banyak sekali
cowok di sekolah saya yang mengejar Friska (termasuk saya juga sihh..)
api pas SMA dulu, siapa sih saya ini. Semua orang tahu kalau saya ini
hanya anak kost di Bandung. Nilai rapor yang lumayan kurang membuat
saya jadi cowok yang dipandang. Sedangkan Friska, dia anak seorang
pengusaha di Bandung.
Cerita Panas Ngentot Empat Memek Yang Hot –
Cewek Bandung asli. Cantik abis, dan rumahnya besar. Pernah suatu hari
kami belajar bersama di rumahnya. Singkat kata masih ada perasaan segan
pada Friska karena masa lalu.
Tapi tanpa saya sangka ternyata Friska
yang duluan menegur saya. “Hai..! Apa kabar loe?” Kami pun berbicara
sesaat. Tampak ada keraguan Friska untuk banyak bertanya pada saya,
karena di samping saya ada Adel.
Friska sendiri saat itu datang
bersama adiknya. Perempuan juga dan masih sekolah di sebuah SMA Negeri
di Jakarta Selatan. Dari cerita-cerita Friska, akhirnya saya tahu bahwa
dia sekarang kuliah di PTS yang terkenal di Jakarta.
Saya sendiri
saat ini juga masih kuliah di PTN di Bandung, sedangkan Adel baru masuk
kuliah di PTS yang kebetulan sama dengan Friska. Dari percakapan kami,
tampak ada rasa kagum Friska pada saya. Kuliah di PTN “top”, lebih
dewasa, yah.. pokoknya berbeda jauh dengan pandangannya terhadap saya
saat masih SMA dulu. Nampak sekali di wajahnya kalau ia menyesal mengapa
dulu pernah meremehkan saya.
Pikiran saya saat itu, kapan lagi
saya bisa ngajak tiga cewek cantik-cantik untuk jalan-jalan. Kalau di
kampusku di Bandung, ceweknya boro-boro ada yang cantik, yang menarik
pun tidak ada.
“Oke, dari sini mau kemana Son..?” tanyaku.
“Mau
pulang.. boleh nebeng nggak? Soalnya mobil gue lagi di bengkel. Kita
tadi ke sini pake taksi.” Dengan persetujuan Adel saya pun langsung
mengiyakan. Kami pun langsung berjalan ke arah parkiran Barat PI Mall.
Di
mobil, Adel duduk di depan, sedangkan Friska dan adiknya duduk di
belakang. Dalam perjalanan sesekali saya memegang tangan atau bahu Adel.
Adel pun hanya tersenyum.
“Akh.. genit loe..!” Tiba-tiba dari
belakang Friska nyeletuk, “Mau juga dong gue..” Wah, saya pikir-pikir
inilah kesempatan saya menebus sakit hati saya di masa lalu. Tiga tahun
saat SMA segala daya upaya dilakukan, namun tanpa hasil, sekarang.. “The
Past Dream Comes True!”
“Oke Kalo gitu kita ke rumah gue dulu
yaa..” Saat itu saya tahu bahwa kedua orang tuaku sedang ke luar. Di
rumah hanya ada adik perempuan saya dan pembantu saja. Itu pun sorenya
adik saya akan berangkat les, jadi tinggal pembantu saja yang ada di
rumah.
Sampai di rumah saya, saya melihat adik saya sudah
bersiap-siap pergi les dan akan diantar oleh sopir di rumah (maklum
masih kecil, belum bisa nyetir).
Saya pun lekas turun untuk
sekedar say good bye pada adik perempuan saya yang sangat manja itu.
“Bang, bawa cewek kok sampe 3 ekor sihh..?” godanya. Saya hanya bisa
tersenyum sambil pura-pura tidak mendengar perkataan adik saya.
Singkat
cerita kami pun langsung masuk ke rumah saya. Setelah minum kami
berbicara di ruang tamu sambil menonton televisi. Saat itu kami menonton
sebuah film di channel HBO. Meskipun sangat jarang ada adegan-adegan
berbahaya di HBO (lain dengan TF1 atau Televisi Perancis lainnya), namun
saat itu ada adegan ciuman yang lumayan lama.
Friska pun nyeletuk
lagi, “Loe jago cipokan nggak..?” Saya pun kaget setengah mati, dan
perasaan saya ke Adel saat itu sangat tidak enak.
“Jago dong.. tanya aja ke si Adel..”
“Jago ke si Adel sih belum tentu jago kalo ama saya,” balasnya.
Si
Adel pun agak panas, “Oke kita buktikan, kalau perlu bukan sekedar
cipokan tapi lebih..” Saya pun pura-pura cool saja, tapi dalam hati
bahagianya setengah mati.
“Loe juga ikut aja Vit..!” ajak saya pada adiknya Friska, Vita.
Kami
pun lalu naik ke atas kamar tidur saya. Sampai di kamar saya, Friska
mengeluh, “Ini mah hanya cukup buat elo ama Adel, khan ada empat orang
nih, artinya harus double bed,” katanya mengomentari kamar tidur saya
yang hanya single bed.
Kami berpindah ke kamar tidur orang tuaku.
Sebenarnya bisa sih kami bermain di kamar adik saya, tapi takut aja saya
kalau tiba-tiba adik saya cepet balik ke rumah.
Sampai di situ
mereka pun langsung mempreteli baju dan celana saya. Tampak Adel dan
Friska paling agresif, sedangkan Vita masih malu-malu dengan hanya
tersenyum melihat saya seperti laki-laki yang tak berdaya.
Saya
pun dalam sekejap telanjang bulat di hadapan mereka bertiga yang masih
berpakaian lengkap. Adel masih memakai tangtop, Friska dengan baju
ketat, dan Vita masih dengan T-Shirt. “Uhh, yang anunya gede..” goda
Friska melihat barang saya.
Saya pun langsung membuat mereka
bertiga berbaring di tempat tidur. Satu persatu saya buka baju dan
bra-nya. Namun ada rasa sungkan juga saat membuka baju Vita yang masih
beginner. “Udah Vit, enjoy aja kayak Mbak,” hibur Friska pada adiknya.
Dalam sekejap, mereka bertiga juga berada dalam keadaan bugil.
Friska
lalu bangkit memeluk saya sambil membalikkan posisi kami sehingga saya
berada di bawah. Ia lalu merapatkan bibirnya ke barang saya. Dalam
sekejap Adel meraih bibir saya dan melumatnya hingga saya sukar mengatur
nafas.
Perlu diketahui kami sering sekali beradu ciuman dengan
Adel sehingga ia tahu betul kelemahan saya dalam berciuman. Melihat Vita
masih ‘nganggur’, saya lalu menegakkan badan saya, Vita pun lalu
memeluk saya dari belakang sambil sesekali mencium daerah leher bagian
belakang saya.
Saya harap pembaca mendapat gambaran bagaimana
posisi kami saat itu. Adel memeluk dan mencium saya dari depan, Vita
dari belakang, dan Friska di bawah.
Saya pun hanya bisa membalas
ciuman Adel sambil sesekali mencium balik Vita, dan tangan saya hanya
membelai kepala Friska yang menghisap barang saya. Sesekali posisi kami
di tempat tidur bergeser akibat kegelian saya saat main dengan 3 cewek
sekaligus. Pikir-pikir inilah pengalaman pertama saya sekali main dengan
banyak wanita pada saat yang bersamaan.
Sekitar 5 menit permainan
berlangsung saya merasakan adanya cairan yang terpercik ke daerah pusar
saya. Ternyata Adel sudah orgasme pertama. Saya pun langsung
membalikkan posisi kami sehingga sekarang saya yang berada di atas Adel,
sehingga untuk sementara Friska harus menghentikan hisapannya pada
barang saya.
Langsung saja saya arahkan barang saya ke lubang
kemaluan Adel. Tampak Adel kesakitan, tanpa peduli banyak saya langsung
menghujamkan kejantanan saya dengan kecepatan tinggi sehingga Adel
sesekali berteriak. Saat itu Friska hanya bisa mencium pantat saya dari
arah samping, sementara Vita hanya melihat-lihat.
“Eh, gue udah
mau keluar nih Nggie..” kata saya pada Adel. Angie pun lalu memindahkan
tangannya yang semula memeluk punggung saya ke arah bahu saya.
“Keluarin di dalam atau di luar nih say..?” tanya saya.
“Di
dalem aja gihh..” jawabnya sambil menutup mata. Akhirnya, “croott..
crott.. crott..” saya mengeluarkan sperma saya lumayan banyak mengakhiri
permainan saya berdua dengan Adel.
Setelah beristirahat sekitar 5
menit, saya lalu menyuruh Friska tengkurap menghadap ke tempat tidur.
Sambil meremas payudaranya yang berukuran 36B, saya lalu memeluk
badannya dari arah belakangnya. Tanpa membuang waktu lalu saya
mengarahkan kemaluan saya ke arah kemaluannya.
Terus terang
pertama-tama agak sulit karena pantat Friska lumayan padat. Tapi
akhirnya kejantanan yang panjangnya 18 cm dapat masuk ke lubang
kemaluannya. Saya pun mengocok kemaluan saya yang sudah seluruhnya masuk
ke dalam liang senggama Friska.
Tampak sesekali Friska kesakitan,
ia pun lalu melingkarkan kedua tangannya ke leher belakang saya,
sehingga kami merasa sangat nyaman dengan posisi kami saat itu. “Kalo
bisa keluarnya bersamaan Son..!” kataku pada Friska,
Kamipun
mengatur irama sehingga saat Friska bilang sebentar lagi ia akan keluar,
saya lalu meningkatkan akselerasi saya sehingga kami berdua bisa keluar
pada saat yang bersamaan. Kami pun akhirnya keluar pada saat yang
bersamaan.
Di hati kecil saya, saya berkata, “Akhirnya nih Miss
Universe-nya SMA Negeri*** (edited) Bandung, udah gue pake.” Kami pun
saling tersenyum saat kembali ke posisi sebelumnya.
“Payah nih kirain elo alim, taunya malah gituin gue..” kata Friska ke gue saat itu. Saya hanya tertawa ringan.
Terakhir
Vita yang masih tidak percaya dengan pengalaman pertamanya ini. Terus
terang saya tidak tega gituin Vita yang masih imut dan -ramalan saya-
pada saatnya nanti Vita akan lebih cantik dari Friska, kakaknya.
“Son,
adik elo boleh gue gituin nggak?” tanya saya ke Friska sekalipun terus
terang saya juga agak kecapaian. “Jangan dong.. mau loe adik loe
digituin? tapi terserah dia ajalah..” jawab Friska, dan tanpa diduga,
Vita lalu mengarahkan mulutnya ke barangku.
Pikir-pikir emang
mending begitu aja deh, tidak tega saya sama nih anak SMA. “Vit, isep
sampe keluar dahh!” kata saya. Vita pun langsung menghisap kejantanan
saya sambil sesekali menjilat-jilat biji pelirku. Tampak benar kalau dia
masih pemula dengan sesekali giginya tanpa sengaja menggigit barangku.
“Jangan
digigit Vit, ntar lepas anu gue. Sampe lepas, ntar Adel ama Mpok (Kakak
perempuan) loe ngambek berat..” kata saya. Friska dan Adel hanya
tertawa sambil membaca majalah Femina milik ibu saya. Akhirnya sperma
saya keluar dan masuk ke dalam mulut Vita seluruhnya.
Vita lalu
menjilat-jilat barang saya sampai kering. “Mmmhh.. anak SMA*** (edited)
jaman sekarang, masih kelas 2 udah isep anunya cowok..” goda saya pada
Vita. “Biarin..” jawab Vita agak kesal.
Setelah itu saya merasa
sangat kecapaian. Akhirnya kami tidur berempat di tempat tidur orang
tuaku. Saya di bawah, Adel di atas, sedangkan Friska memeluk saya dari
arah kanan, dan Vita dari arah kiri. (Mmhh.. seandainya posisi tidurku
bisa begini tiap hari..)
Sekitar jam 9 malam kami terbangun, dan
langsung mandi. Saya sempat panik kalau-kalau adik saya curiga akan apa
yang sudah kami lakukan. Tentunya adik saya sudah balik dari tempat
lesnya. Setelah mandi dan berpakaian rapi lagi, kami keluar dan
untungnya adik saya sedang berada di kamar tidurnya di atas dan sudah
tidur terlelap.
Mereka pun saya antar pulang ke rumahnya
masing-masing dengan aturan mendekati rumah mereka, mereka harus
mengocok barangku sampai keluar dan menjilatinya. Pada saat mengantarkan
Adel yang rumahnya di daerah Kemang nampak oke-oke aja, namun pada saat
mengantarkan Friska dan Vita, terus terang saya agak ‘menderita’,
soalnya saya harus dikocok dua kali sesuai perjanjian kami.
Pertama-tama
Vita yang mengocok. Setelah keluar, tanpa menunggu waktu Friska
langsung melanjutkan mengocok kemaluan saya sampai keluar lalu
menjilatinya. Benar-benar pengalaman yang menyenangkan bagi saya.
Home
»
3 Cewek
»
Bohay
»
Cantik
»
Cerita Sex Remaja
»
Cerita Sex Terbaru
»
Dan
»
Dengan
»
Kumpulan Cerita Sex
»
Ngentot
» Kumpulan Cerita Sex Ngentot Dengan 3 Cewek Cantik Dan Bohay
Sunday, August 12, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.